Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Piyungan terletak di Kabupaten Bantul, ± 16 km sebelah tenggara pusat Kota Yogyakarta. Tepatnya di Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pembangunan TPA ini dilakukanpada tahun 1992 dan mulai dioperasikan tahun 1995. TPA Piyungan merupakan titik akhir pembuangan sampah yang dihasilkan warga tiga wilayah di Yogyakarta yaitu Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Keberadaan TPA Piyungan telah menjadi sumber penghidupan bagi para pemulung yang berasal dari wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Setiap harinya TPA Piyungan selalu ramai oleh aktivitas pembuangan dan pemilihan sampah. Pemilihan sampah sendiri dilakukan oleh para pemulung yang jumlahnya lebih dari 200 orang. Kebanyakan dari para pemulung bekerja sejak pagi mulai jam 6 hingga menjelang maghrib. Penghasilan yang diperoleh para pemulung setiap harinya berkisar dari Rp 7.000 - sampai 10.000. Selain aktivitas mengumpulkan sampah, TPA Piyungan juga menjadi tempat pengembalaan sapi. Ada ratusan sapi milik masyarakat setempat yang digembalakan di tempat ini. Walaupun tidak sehat namun keberadaan sampah-sampah buangan pasar menjadi sumber pakan murah bagi para pemilik sapi. Mengangkat tema TPA Piyungan saya ingin menunjukkan kehidupan di salah satu pojok kota Jogja. Tidak banyak warga Jogja yang tahu dimana TPA Piyungan dan apa saja aktivitas di dalamnya. Esai ini mencoba mengulas tentang kehidupan sodara kita yang ada disana beserta dinamikanya. Bagi mereka sampah adalah sumber kehidupan dan tak terlintas sedikitpun untuk hidup meminta-minta.